PENGANTAR BISNIS
AGROBISNIS
Disusun Oleh : Dhella Silvia
21217619
1EB04
Fakultas
Ekonomi
Program
Studi Akuntansi
Universitas
Gunadarma
PTA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas berkat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan artikel
dengan baik.
Artikel ini disusun untuk
memenuhi nilai tugas yang diberikan oleh dosen dalam mata kuliah pengantar
bisnis. Disadari bahwa artikel ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Semoga artikel ini bermanfaat
bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Seiring meningkatnya jumlah
penduduk maka kebutuhan akan hasil pertanian semakin meningkat. Awalnya,
manusia hanya mengambil hasil alam tanpa melakukan kegiatan budidaya untuk
memenuhi kebutuhannya. Namun alam tidak dapat menyediakan semua kebutuhan
tersebut sehingga manusia mulai membudidayakan dengan menggunakan sarana
produksi. Salah satu langkah untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah
usaha agribisnis tanaman cabai.
Cabai merupakan komoditas
sayuran yang banyak digemari dan tidak dapat dipisahkan dengan masakan
sehari-hari oleh masyarakat karena rasanya yang pedas dan aromanya yang khas,
sehingga bagi orang-orang tertentu dapat membangkitkan selera makan. Pedasnya
cabai hampir selalu hadir dalam berbagai masakan. Hal ini membuktikan betapa
cabai telah membentuk kreativitas kuliner masyarakat Indonesia.
Meski
telah akrab dilidah masyarakat Indonesia, cabai bukanlah tanaman asli
Indonesia. Tanaman bernama latin Capsium Annuum ini berasal dari Amerika
Selatan. Cabai dibawa dan dikenalkan di Indonesia oleh para pelaut Portugis.
Tetapi sekarang cabai sudah tersebar diseluruh dunia.
1.2
PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang dibahas
dalam artikel ini adalah:
1. Apa yang dimaksud agribisnis?
2. Mengapa memilih membudidayakan tanaman cabai?
3. Bagaimana cara budidaya tanaman cabai?
1. Apa yang dimaksud agribisnis?
2. Mengapa memilih membudidayakan tanaman cabai?
3. Bagaimana cara budidaya tanaman cabai?
1.3 TUJUAN
Sesuai dengan permasalahan
diatas, maka tujuan pembuatan artikel ini adalah untuk memberikan informasi
kepada pembaca tentang agribisnis, mengapa memilih membudidayakan tanaman
cabai, dan bagaimana cara membudidayakannya. Karena hal ini merupakan suatu
peranan yang cukup besar dalam meningkatkan perekonomian bangsa dan
mempengaruhi konsumsi dan gizi masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengetian
Agribisnis
Agribisnis (baku menurut KBBI:
Agrobisnis) adalah usaha yang berhubungan dengan tanah atau pertanian. Kata
agribisnis berasal dari kata Agribusiness, Agri=Agriculture artinya pertanian
dan Bisnis=Business artinya usaha atau kegiatan yang menghasilkan keuntungan.
Agribisnis mempelajari strategi memperoleh
keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pasca panen,
proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Objek agribisnis dapat berupa
tumbuhan, hewan, maupun organisme lainnya.
2.2 Alasan Memilih Membudidayakan Tanaman Cabai
Cabai merupakan salah satu
komoditas sayuran yang saya pilih untuk dibudidayakan karena banyak dibutuhkan
masyarakat baik sebagai penyedap makanan atau produk olahan, memiliki harga
jual yang tinggi, dan dapat ditanam dengan mudah di dataran rendah ataupun
dataran tinggi. Selain itu, cabai memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan,
mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal
bebas serta mengandung zat capsaicin yang menyebabkan rasa panas dan pedas pada
cabai dapat menghentikan penyebaran sel-sel kanker. Sehingga budidaya sayur ini
menjadi peluang usaha yang menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal namun
juga pasar ekspor.
2.3 Cara Budidaya
Tanaman Cabai
Berikut adalah cara budidaya
tanaman cabai yang baik dan benar:
1.
Menentukan
lokasi
Hal ini
sangat penting dilakukan terlebih dahulu karena tanaman cabai dapat tumbuh
dengan baik jika kebutuhan tanaman untuk
hidup terpenuhi dan tergantung dimana budidaya tersebut dijalankan.
Tanaman
cabai mampu tumbuh dengan ketinggian antara 300-2000 meter diatas permukaan
laut. Temperatur suhu bagi tanaman cabai adalah 24-27 derajat celcius dan
membutuhkan sinar matahari. Menanam cabai juga dilakukan dengan kondisi tanah
gembur, kaya akan unsur hara, dan persediaan air tanahnya tercukupi.
2. Pengolahan media tanam
Dilakukan
dengan membajak atau mencangkul tanah sedalam 25-30 cm hingga tanah menjadi
gembur dan biarkan beberapa hari agar mendapatkan sinar matahari. Setelah itu,
tambahkan pupuk kandang untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman
cabai, diamkan selama 7 hari agar pupuk kandang dapat meresap sempurna pada
lahan tanam.
Lalu
membuat bedengan diatas lahan dengan lebar 100-200 cm, tinggi 20-30 cm, dan
jarak antar bedeng 30-45 cm. Tutup bedengan dengan plastik kemudian buatlah
lubang tanam menggunakan kaleng susu bekas. Jarak antar lubang sekitar 50-60
cm. Biarkan bedengan selama beberapa hari sebelum proses penanaman dimulai.
3. Pilih bibit berkualitas
Agar
hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan kita harus mendapatkan
benih cabai dengan varietas unggulan, sudah terbukti kualitasnya, dan bebas
dari berbagai hama penyakit. Sebab percuma jika cara menanam cabai sudah benar
namun dengan benih yang kurang baik akan menghasilkan panen yang kurang
maksimal. Setelah benih didapat, rendam benih pada larutan POC NASA dengan
dosis 1 liter air hangat untuk merangsang perkecambahan benih cabai.
4. Persemaian benih
Setelah
benih berkecambah, benih yang sudah berkecambah tersebut disemai atau ditabur.
Namun sebelum benih disemai, siram dengan air secara merata pada tempat
persemaian. Lalu tutup dengan tanah tipis yang telah dicampur pupuk kandang
setelah benih disemaikan. Lakukan
penyiraman secara rutin setiap pagi dan sore hari hingga benih tumbuh
tunas.
5. Penanaman
Bibit
tanaman cabai yang telah berumur 4 minggu dan sudah keluar daunnya, siap
dipindahkan kedalam media tanam yang sudah dipersiapkan. Menanam cabai
sebaiknya dilakukan pada waktu pagi atau sore hari agar benih tidak layu.
6. Pemeliharaan
Penyiraman
dilakukan 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah. Rumput liar yang
tumbuh disekitar tanaman harus dicabit dengan kored atau sabit, kegiatan ini
biasa disebut dengan penyiangan. Pemupukan dilakukan seminggu sekali.
Pengendalian hama dilakukan dengan cara mencabut dan kumpulkan tanaman yang
terserang lalu dibakar.
7. Panen
Saat
tanaman cabai berusia 60-80 hari biasanya tanaman cabai sudah dapat dipanen.
Panen dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan gunting panen. Petiklah cabai
yang sudah matang namun tidak terlalu tua. Lalu simpan cabai ditempat teduh dan
tidak
lembab untuk menghindari jamur.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Budidaya cabai bukanlah hal
mudah untuk dilakukan jika kita menginginkan hasil yang maksimal. Dalam
budidaya cabai tidak hanya sekedar menanam sesuai dengan keadaan yang ada,
tetapi harus mempertimbangkan dan bisa mengetahui hal-hal yang mungkin terjadi
saat proses budidaya tersebut, mulai dari pemilihan lahan sampai cara panen.
Karena hal-hal yang awalnya dianggap remeh dan dirasa tidak penting justru itu
akan berdampak besar kedepannya. Maka dari itu, kita harus mempertimbangkan
dengan benar hal positif dan negatifnya baik dari segi keuangan maupun
kemampuan dan keterampilan dalam mengolah pembudidayaan tanaman ini untuk
menghasilkan produksi yang tinggi. Dan tidak lupa juga untuk meninjau
pemasarannya agar tidak mengalami kerugian.
Referensi