Sabtu, 28 Oktober 2017

Tugas 2 Pengantar Bisnis


PENGANTAR  BISNIS
AGROBISNIS


Disusun Oleh : Dhella Silvia
 21217619
1EB04

Fakultas Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Universitas Gunadarma
PTA 2017/2018




KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan artikel dengan baik.
Artikel ini disusun untuk memenuhi nilai tugas yang diberikan oleh dosen dalam mata kuliah pengantar bisnis. Disadari bahwa artikel ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1     LATAR BELAKANG
Seiring meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan hasil pertanian semakin meningkat. Awalnya, manusia hanya mengambil hasil alam tanpa melakukan kegiatan budidaya untuk memenuhi kebutuhannya. Namun alam tidak dapat menyediakan semua kebutuhan tersebut sehingga manusia mulai membudidayakan dengan menggunakan sarana produksi. Salah satu langkah untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah usaha agribisnis tanaman cabai.

Cabai merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari dan tidak dapat dipisahkan dengan masakan sehari-hari oleh masyarakat karena rasanya yang pedas dan aromanya yang khas, sehingga bagi orang-orang tertentu dapat membangkitkan selera makan. Pedasnya cabai hampir selalu hadir dalam berbagai masakan. Hal ini membuktikan betapa cabai telah membentuk kreativitas kuliner masyarakat Indonesia.

Meski telah akrab dilidah masyarakat Indonesia, cabai bukanlah tanaman asli Indonesia. Tanaman bernama latin Capsium Annuum ini berasal dari Amerika Selatan. Cabai dibawa dan dikenalkan di Indonesia oleh para pelaut Portugis. Tetapi sekarang cabai sudah tersebar diseluruh dunia.

1.2    PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang dibahas dalam artikel ini adalah:
1. Apa yang dimaksud agribisnis?
2. Mengapa memilih membudidayakan tanaman cabai?
3. Bagaimana cara budidaya tanaman cabai?

1.3    TUJUAN
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan pembuatan artikel ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang agribisnis, mengapa memilih membudidayakan tanaman cabai, dan bagaimana cara membudidayakannya. Karena hal ini merupakan suatu peranan yang cukup besar dalam meningkatkan perekonomian bangsa dan mempengaruhi konsumsi dan gizi masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengetian Agribisnis
Agribisnis (baku menurut KBBI: Agrobisnis) adalah usaha yang berhubungan dengan tanah atau pertanian. Kata agribisnis berasal dari kata Agribusiness, Agri=Agriculture artinya pertanian dan Bisnis=Business artinya usaha atau kegiatan yang menghasilkan keuntungan.
 Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pasca panen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Objek agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, maupun organisme lainnya.

2.2 Alasan Memilih Membudidayakan Tanaman Cabai
Cabai merupakan salah satu komoditas sayuran yang saya pilih untuk dibudidayakan karena banyak dibutuhkan masyarakat baik sebagai penyedap makanan atau produk olahan, memiliki harga jual yang tinggi, dan dapat ditanam dengan mudah di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Selain itu, cabai memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan, mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas serta mengandung zat capsaicin yang menyebabkan rasa panas dan pedas pada cabai dapat menghentikan penyebaran sel-sel kanker. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal namun juga pasar ekspor.

 2.3 Cara Budidaya Tanaman Cabai
Berikut adalah cara budidaya tanaman cabai yang baik dan benar:
1.        Menentukan lokasi
Hal ini sangat penting dilakukan terlebih dahulu karena tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik jika kebutuhan tanaman untuk  hidup terpenuhi dan tergantung dimana budidaya tersebut dijalankan.
Tanaman cabai mampu tumbuh dengan ketinggian antara 300-2000 meter diatas permukaan laut. Temperatur suhu bagi tanaman cabai adalah 24-27 derajat celcius dan membutuhkan sinar matahari. Menanam cabai juga dilakukan dengan kondisi tanah gembur, kaya akan unsur hara, dan persediaan air tanahnya tercukupi.
2.       Pengolahan media tanam
Dilakukan dengan membajak atau mencangkul tanah sedalam 25-30 cm hingga tanah menjadi gembur dan biarkan beberapa hari agar mendapatkan sinar matahari. Setelah itu, tambahkan pupuk kandang untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman cabai, diamkan selama 7 hari agar pupuk kandang dapat meresap sempurna pada lahan tanam.
Lalu membuat bedengan diatas lahan dengan lebar 100-200 cm, tinggi 20-30 cm, dan jarak antar bedeng 30-45 cm. Tutup bedengan dengan plastik kemudian buatlah lubang tanam menggunakan kaleng susu bekas. Jarak antar lubang sekitar 50-60 cm. Biarkan bedengan selama beberapa hari sebelum proses penanaman dimulai.
3.       Pilih bibit berkualitas
Agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan kita harus mendapatkan benih cabai dengan varietas unggulan, sudah terbukti kualitasnya, dan bebas dari berbagai hama penyakit. Sebab percuma jika cara menanam cabai sudah benar namun dengan benih yang kurang baik akan menghasilkan panen yang kurang maksimal. Setelah benih didapat, rendam benih pada larutan POC NASA dengan dosis 1 liter air hangat untuk merangsang perkecambahan benih cabai.
4.      Persemaian benih
Setelah benih berkecambah, benih yang sudah berkecambah tersebut disemai atau ditabur. Namun sebelum benih disemai, siram dengan air secara merata pada tempat persemaian. Lalu tutup dengan tanah tipis yang telah dicampur pupuk kandang setelah benih disemaikan. Lakukan  penyiraman secara rutin setiap pagi dan sore hari hingga benih tumbuh tunas.
5.       Penanaman
Bibit tanaman cabai yang telah berumur 4 minggu dan sudah keluar daunnya, siap dipindahkan kedalam media tanam yang sudah dipersiapkan. Menanam cabai sebaiknya dilakukan pada waktu pagi atau sore hari agar benih tidak layu.
6.      Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah. Rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman harus dicabit dengan kored atau sabit, kegiatan ini biasa disebut dengan penyiangan. Pemupukan dilakukan seminggu sekali. Pengendalian hama dilakukan dengan cara mencabut dan kumpulkan tanaman yang terserang lalu dibakar.
7.       Panen
Saat tanaman cabai berusia 60-80 hari biasanya tanaman cabai sudah dapat dipanen. Panen dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan gunting panen. Petiklah cabai yang sudah matang namun tidak terlalu tua. Lalu simpan cabai ditempat teduh dan tidak 
lembab untuk menghindari jamur.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Budidaya cabai bukanlah hal mudah untuk dilakukan jika kita menginginkan hasil yang maksimal. Dalam budidaya cabai tidak hanya sekedar menanam sesuai dengan keadaan yang ada, tetapi harus mempertimbangkan dan bisa mengetahui hal-hal yang mungkin terjadi saat proses budidaya tersebut, mulai dari pemilihan lahan sampai cara panen. Karena hal-hal yang awalnya dianggap remeh dan dirasa tidak penting justru itu akan berdampak besar kedepannya. Maka dari itu, kita harus mempertimbangkan dengan benar hal positif dan negatifnya baik dari segi keuangan maupun kemampuan dan keterampilan dalam mengolah pembudidayaan tanaman ini untuk menghasilkan produksi yang tinggi. Dan tidak lupa juga untuk meninjau pemasarannya agar tidak mengalami kerugian.

Referensi